Para pengguna sepeda motor kerap mengalami masalah setelah motor mereka digunakan di tengah guyuran hujan. Mogok di tengah jalan, rantai putus atau los, rem blong atau muncul suara aneh, hingga mesin rusak adalah beberapa contoh masalah tersebut.
Lantas apa saja yang harus diperhatrikan agar tampilan, keamanan, dan kenyamanan motor tetap terjaga di musim hujan ?
1. Cuci motor
Setelah motor digunakan berkendara di tengah guyuran hujan, sebaiknya Anda mencucinya. Meski tak punya banyak waktu, sebaiknya Anda sempatkan untuk mencucinya. “Meskipun hanya mengguyur seluruh bodi dan bagian-bagian penting lainnya,” kata Alex.
Selain untuk menjaga penampilan, mengguyur dan mengeringkan badan motor tersebut juga untuk mencegah timbulnya karat.
2. Ban
Setelah selesai menerobos genangan air hujan, sebaiknya Anda memeriksa tekanan air ban. Pastikan besaran tekanan itu sesuai dengan standar pabrikan.
Ban yang tekanan anginnya kurang dari standar sangat rentan cepat aus. Pasalnya, dengan tekanan kurang maka, permukaan telapak ban yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan semakin banyak.
Pada saat seperti itu tarikan motor juga berat, dan biasanya pengendara menarik tuas gas lebih kuat. “Akibatnya gesekan pun semakin kuat. Disitulah ban cepat tipis atau gundul,” jelas Alex.
Selain menjaga tekanan angin sebaiknya juga mencuci ban. Sikat bagian telapak dan dinding samping ban. Hal ini selain untuk menghilangkan unsur asam yang ada di air hujan juga unsur lain di lumpur atau kotoran yang menempel di ban.
Beberapa kotoran seperti bekas deterjen, oli, minyak tanah, bensin, yang sebelumnya tumpah di jalan bisa terbawa atau berada di genangan air hujan. Unsur-unsur yang ada di zat itu memicu karet ban cepat getas.
3. Rantai
Bagian lain dari motor yang rawan bermasalah setelah dikendarai di tengah guyuran hujan adalah rantai. Terlebih motor yang tidak menggunakan tutup rantai. Air hujan yang bersifat asam memicu terjadinya karat pada peranti itu.
Pada sisi lain, setelah melibas lubang yang tertutup genangan air hujan rantai juga kendur. Oleh karena itu, kencangkan setelan rantai sesuai dengan standar. Kemudian lumasi rantai dengan grease.
“Sebaiknya menggunakan pelumas grease karena selain tidak menyiprat juga awet, meski terguyur hujan,” saran Alex.
Kendurnya rantai juga memicu gigir gir cepat tumpul atau patah.Sebab, ketika pengendara menarik tuas, rantai seolah dientak ke gir.
4. Kanvas rem dan piston cakram rem
Kanvas rem terbuat dari bahan asbes. Bahan tersebut bila banyak terkena air akan menggelembung dan mengeras pada saat kering.
Akibatnya, rem terasa keras pada saat pedal rem diinjak atau bahkan muncul suara mendecit atau suara keras lainnya. “Oleh karena itu setelah motor dicuci bersihkan, jalankan motor dan sering-sering menginjak pedal rem agar kanvas benar-benar kering,” kata Alex.
Begitu pun dengan rem cakram di roda depan. Rem cakram bersifat terbuka. Padahal, saat dipacu kencang di tengah guyuran hujan, kotoran menempel pada kanvas rem maupun piston.
Bila itu terjadi, maka kinerja dua komponen itu tidak akan optimal. Oleh karena itu, sangat disarankan membersihkan keduanya dari kotoran setelah digunakan di tengah guyuran hujan. “Anda membersihkannya dengan tiupan angin bertekanan tinggi,” jelas Alex.
5. Busi
Setelah motor selesai digunakan, sebaiknya Anda mencabut cop atau karet penutup busi kemudian tiup dan lap dengan air bersih. Begitu pula dengan kabel busi serta businya.
Bersihkan bagian elektroda atau sumbu yang terletak di bagian bonggol busi. “Membersihkan elektroda tidak harus saban hari setelah motor digunakan, tetapi membersihkan cop dan kabel harus tiap hari,” ucap Alex.
6. Kotak saringan udara
Udara merupakan unsur penting untuk pembakaran bahan bakar di ruang bakar mesin. Bila peranti ini basah karena air hujan masuk atau merembes ke dalamnya maka udara akan bercampur embun.
Akibatnya, pembakaran pun tak sempurna dan motor mogok. Oleh karena itu bersihkan dan keringkan perangkat itu bila motor telah digunakan di tengah guyuran hujan. “Bagi motor yang dilternya dilepas, sebaiknya dipasang kembali,” saran Alex.
7. Knalpot
Pada umumnya, bagian dalam knalpot dan leher kanlpot akan keropos bila banyak kotoran menempel di bagian itu. Terlebih bila kotoran tersebut bercampur dengan air hujan.
Oleh sebab itu, bila motor telah melibas genangan air hujan atau banjir dan air hujan masuk knalpot sebaiknya air dikelurakan. Setelah motor dicuci bersih, panasi mesin. Setelah itu semprotkan oli ke dalam bagian knalpot dan olisi bagian leher knalpot dengan grease. Kemudian panasi lagi mesin motor sekitar 5 meneit.
Setelah motor digunakan berkendara di tengah guyuran hujan, sebaiknya Anda mencucinya. Meski tak punya banyak waktu, sebaiknya Anda sempatkan untuk mencucinya. “Meskipun hanya mengguyur seluruh bodi dan bagian-bagian penting lainnya,” kata Alex.
Selain untuk menjaga penampilan, mengguyur dan mengeringkan badan motor tersebut juga untuk mencegah timbulnya karat.
2. Ban
Setelah selesai menerobos genangan air hujan, sebaiknya Anda memeriksa tekanan air ban. Pastikan besaran tekanan itu sesuai dengan standar pabrikan.
Ban yang tekanan anginnya kurang dari standar sangat rentan cepat aus. Pasalnya, dengan tekanan kurang maka, permukaan telapak ban yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan semakin banyak.
Pada saat seperti itu tarikan motor juga berat, dan biasanya pengendara menarik tuas gas lebih kuat. “Akibatnya gesekan pun semakin kuat. Disitulah ban cepat tipis atau gundul,” jelas Alex.
Selain menjaga tekanan angin sebaiknya juga mencuci ban. Sikat bagian telapak dan dinding samping ban. Hal ini selain untuk menghilangkan unsur asam yang ada di air hujan juga unsur lain di lumpur atau kotoran yang menempel di ban.
Beberapa kotoran seperti bekas deterjen, oli, minyak tanah, bensin, yang sebelumnya tumpah di jalan bisa terbawa atau berada di genangan air hujan. Unsur-unsur yang ada di zat itu memicu karet ban cepat getas.
3. Rantai
Bagian lain dari motor yang rawan bermasalah setelah dikendarai di tengah guyuran hujan adalah rantai. Terlebih motor yang tidak menggunakan tutup rantai. Air hujan yang bersifat asam memicu terjadinya karat pada peranti itu.
Pada sisi lain, setelah melibas lubang yang tertutup genangan air hujan rantai juga kendur. Oleh karena itu, kencangkan setelan rantai sesuai dengan standar. Kemudian lumasi rantai dengan grease.
“Sebaiknya menggunakan pelumas grease karena selain tidak menyiprat juga awet, meski terguyur hujan,” saran Alex.
Kendurnya rantai juga memicu gigir gir cepat tumpul atau patah.Sebab, ketika pengendara menarik tuas, rantai seolah dientak ke gir.
4. Kanvas rem dan piston cakram rem
Kanvas rem terbuat dari bahan asbes. Bahan tersebut bila banyak terkena air akan menggelembung dan mengeras pada saat kering.
Akibatnya, rem terasa keras pada saat pedal rem diinjak atau bahkan muncul suara mendecit atau suara keras lainnya. “Oleh karena itu setelah motor dicuci bersihkan, jalankan motor dan sering-sering menginjak pedal rem agar kanvas benar-benar kering,” kata Alex.
Begitu pun dengan rem cakram di roda depan. Rem cakram bersifat terbuka. Padahal, saat dipacu kencang di tengah guyuran hujan, kotoran menempel pada kanvas rem maupun piston.
Bila itu terjadi, maka kinerja dua komponen itu tidak akan optimal. Oleh karena itu, sangat disarankan membersihkan keduanya dari kotoran setelah digunakan di tengah guyuran hujan. “Anda membersihkannya dengan tiupan angin bertekanan tinggi,” jelas Alex.
5. Busi
Setelah motor selesai digunakan, sebaiknya Anda mencabut cop atau karet penutup busi kemudian tiup dan lap dengan air bersih. Begitu pula dengan kabel busi serta businya.
Bersihkan bagian elektroda atau sumbu yang terletak di bagian bonggol busi. “Membersihkan elektroda tidak harus saban hari setelah motor digunakan, tetapi membersihkan cop dan kabel harus tiap hari,” ucap Alex.
6. Kotak saringan udara
Udara merupakan unsur penting untuk pembakaran bahan bakar di ruang bakar mesin. Bila peranti ini basah karena air hujan masuk atau merembes ke dalamnya maka udara akan bercampur embun.
Akibatnya, pembakaran pun tak sempurna dan motor mogok. Oleh karena itu bersihkan dan keringkan perangkat itu bila motor telah digunakan di tengah guyuran hujan. “Bagi motor yang dilternya dilepas, sebaiknya dipasang kembali,” saran Alex.
7. Knalpot
Pada umumnya, bagian dalam knalpot dan leher kanlpot akan keropos bila banyak kotoran menempel di bagian itu. Terlebih bila kotoran tersebut bercampur dengan air hujan.
Oleh sebab itu, bila motor telah melibas genangan air hujan atau banjir dan air hujan masuk knalpot sebaiknya air dikelurakan. Setelah motor dicuci bersih, panasi mesin. Setelah itu semprotkan oli ke dalam bagian knalpot dan olisi bagian leher knalpot dengan grease. Kemudian panasi lagi mesin motor sekitar 5 meneit.
Sumber : Tempo Interaktif
ARIF ARIANTO
ARIF ARIANTO
0 komentar:
Posting Komentar